animasi  bergerak gif
My Widget

Pentingnya Penanganan Luka dengan Tepat


           













       Tubuh sehat tidak bisa ditentukan oleh ada tidaknya suatu penyakit. Sakit kecilpun bisa juga disebut sebagai tidak sehat. (Depkes RI, 2007) Sehat  adalah cara menumbuhkan kemampuan masyarakat untuk mempunyai daya atau ketahanan untuk  hidup mandiri didalam bidang kesehatan. Sehat adalah dimana kita tidak mengalami sesuatu yang berbeda dengan apa yang bisa kita alami. Sebenarnya sehat mengandung banyak pengertian tentang diri kita, kita mampu mendefisinikan sehat itu seperti apa hanya diri kita. Setiap orang pastilah pernah mengalami sakit, baik besar atau kecil sakit itu. Apakah luka pada tubuh itu merupakan hal yang kecil dan bisa diabaikan dengan mudah? Banyak orang yang mengabaikan luka bahwa itu merupakan hal yang kecil. Dari hal yang kecil itu bisa menjadi besar bila tidak segera ditanggani dengan tepat dan cepat. Kita tidak bisa menanti hal kecil itu hingga tumbuh menjadi besar dan berbahaya.

            Bagi sebangian orang luka itu hal yang bisa ditangani sendiri dengan mudah. Mereka  belum mengerti apa resiko yang bisa disebabkan oleh luka itu sendiri bila penanganannya belum tepat. Karena luka bila dibiarkan belarut-larut tanpa penangannan cepat dan tepat bisa menimbulkan masalah besar hingga kematian. Masyarkat saat ini telah banyak yang terampil dalam mengangani luka dengan penagannan yang sederhana (P3K). Namun masih ada beberapa kalangan yang belum mengetahuinya. Sehingga mereka hanya melakukan penanganan sebisa yang mereka lakaukan.
Masyarakat saat ini telah berbeda dengan masyarakat dahulu, dari cara pandang dan cara penangan tentang kesehatan. Mungkin dahulu mereka banyak yang bergantung pada alam. Obat-obatan juga menggunakan bahan alami sepeti dedaunan, buah-buhan, hewan dan lain-lain. Memang obat-obatan tradisional benar namun bila obat-obatan tersebut membuat semakin parah. Contohnya yaitu saat seorang anak berinisial D jatuh dari sepeda, lalu ada luka di lulutnya yang mengeluarkan darah. Lalu ibu anak D melihat luka sang anak langsung mencari dedaunan yang dipercaya bisa menyembuhkan luka tersebut. Dengan segera Ibu D mencuci daunya lalu mengunyah daun tersebut kemudian memberikan kunyahan daun tersebut ke luka anak D. Itu merupakan cara yang sangat salah dalam menangani luka. Karena pertama, daun tersebut kotor, dan getah dari daun tersebut bisa membuat luka itu iritasi. Kedua, air ludah ibu D sangat tidak steril banyak kuman yang terdapat dalam  air ludah tersebut, sisa-sisa makan juga masih ada. Ketiga luka anak tersebut masih kotor karena jatuh ditanah yang banyak mikroorganisme berkembang biak. Ini merupakan masalah yang masih banyak terjadi di Indonesia. Mungkin obat tradisional itu bisa digunakan namun dengan cara dan penagananan yang benar dan sesetril mungkin agar tidak menyebakan luka menjadi tambah parah. Obat tradisional merupakan alternatif yang dipercaya sebagaian orang untuk pengobatan memang benar asalkan penggunaannya benar dan tepat.
            Luka atau vulnus, adalah kerusakan anatomi, diskontinuitas suatu jaringan oleh karena trauma dari luar (Marzoeki, 1991). Bila kita terkena sayatan pisau saat kita sedang mengiris atau memotong pastilah keluar darah dari bagian tubuh kita yang terkena sayatan tersebut itulah dimana anatomi kita terluka. Luka terkadang dang ada yang terasa ada yang tidak terasa, namun luka tetep saja mengeluarkan darah dari dalam. Kulit kita pasti tersayat atau terkelupas bila mengalami luka. Luka yang lama dalam penganannanya bisa menyebakan infeksi. Infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang menyebabkan sakit. Jika mikroorganisme gagal menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan, infeksi disebut asimtomatik (Potter dan Perry, 2005). Bila ada luka yang cukup parah dibiarkan saja bisa menyebabkan luka itu terkena infeksi karena bakteri atau mikroorganisme bisa masuk begitu mudahnya kedalam luka kita. Tidak ada penghalang lagi bagi bakteri dan mikroorganisme itu masuk karena kulit kita terkelupas. Walaupun kita tutup luka tersebut dengan balutan namun teteap saja bisa masuk karena balutan tersebut tidak steril. Bakteri dan mikroorganisme sangat menyukai tempat yang kotor dan tidak steril apalagi lembab. Luka kecilpun bisa mengalami infeksi, apalagi bagi seorang pengidap diabetes melitus, bila mereka mengalami luka walaupun hanya sedikit namun bila cara penanganannya tidak tepat, bisa saja mengalami infeksi yang cukup parah hingga menuju ke amputasi bila tidak kunjung kering.
   Bila seseorang mengalami luka lalu pergi ke rumah sakit belum tentu bisa terhindar dari infeksi. Karena bisa saja perawat salah atau kurang teliti dalam menangani luka pasien. Kesalahan pemakaian balutan steril pada luka yang terbuka memungkinkan patogen memasuki jaringan yang tidak terlindung. Faktor-faktor yang menurunkan daya tahan tubuh memperbesar kesempatan patogen masuk kedalam tubuh (Potter dan Perry, 2005). Infeksi bisa menyebabkan terjadinya destruksi jaringan dan membuat semua fase penyembuhan lebih lama (Marzoeki, 1991). Dalam menagani pasien perawat juga perlu memperhatian tatacara dalam mengani paseien yang terluka, seperti menggunakan baju, sepatu, masker, penutup kepala yang bersih, tangan bersih tidak ada luka atau infeksi, gunakan sarung tangan dan kuku terpotong rapi. Cara melakukan perawatan luka juga harus hati-hati dan cermat. Pertama yang dilakuakn bila mengalami luka baru yaitu pemberian disinfektan disekitar luka, lalu luka dikeliling iduk steril, gunakan Adrenalin untuk mengurangi pendarahan namun penggunaannya harus hati-hati kepada orang tua dan pengidap hipertensi. Kedua cuci luka tersebut dengan larutan Perhidrol bilas dengan NaCl faali steril. Kemudian tutup luka dengan kasa steril lalu dilekatkan dengan plaster. Lakukan penganggan itu secara teratur agar tidak terjadi infeksi pada luka tersebut. Perawat harus menjaga sekitar luka itu benar-benar steril. Perawat harus teliti dalam merawatnya hingga luka tersebut benar-benar siap untuk dilepas atau dengan kata lain sudah kering.
Untuk membuat luka tersebut menjadi kering membutuhkan proses yang lama sehingga bisa kembali ke bentuk seperti semula, tergantung dari seberapa parahnya luka itu. Cara yang biasa digunakan yaitu dengan teratur membersihkan luka dan mengganti penutup luka. Bila luka sudah kering buka pembalut luka agar luka bisa menyesuaikan dengan udara luar dan membuat luka cepat kering. Namun bila luka tersebut cukup parah maka luka tersebut sulit untuk menghilangkan bekasnya seperti luka bekas jahitan, luka pasca operasi dan lain-lain. Bila luka tersebut telah kering jangan coba-coba untuk mengelupas sendiri luka kering tersebut, biarkan terkelupas denagn sendiri agar tidak menimbulkan bekas yang besar. Karena belum tentu luka tersebut benar-benar kering. Untuk menghilangkan bekas luka biasanya ada berapa jenis obat yang bisa mengatasinya.
Luka memang hal yang mudah untuk ditangani namun bila penganananya tepat luka tersenut bisa cepat kering atau sembuh. Masayarakat saat ini masih sangat perlu sosialisasi tentang apa itu luka bagai mana penangananya yang benar, karena masyarakat bisa salah arah bila tidak diberitahu dengan benar. Luka yang kurang baik dalam pengangannaya bisa meyebabkan infeksi yang cukup parah. Perawatan luka dengan ahli kesehatan juga perlu diperhatikan karena bisa saja mereka melakukan kesalahan yang menyebabkan luka bertambah parah. Betapa bahayanya bila kita melailaikan hal yang kecil. Bila kita mengetahui cara penangannaya dengan baik kita bisa membatu ke pada orang lain. Merawat luka dengan baik mencegah kita akan bahaya yang lebih besar.
Daftar Pustaka
Marzoeki,Djohanajah.(1991).Lukadan Perawatannya Asepsis/Antisepsis Disinfektan.Surabaya:Airlangga University Press.
Potter,P.A dan Perry,A.G.(2005).Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice.Jakarta:EGC.

0 komentar:

Posting Komentar